Seni pengambilan gambar dengan tipe ini merupakan salah satu genre fotografi yang menonjolkan keindahan arsitektur pada suatu bangunan atau struktur.
Sebagai seni visual, fotografi arsitektur memungkinkan fotografer untuk mengekspresikan ciptaan arsitek dengan cara yang unik dan menarik.
Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut tentang fotografi arsitektur dan bagaimana teknik dan keterampilan fotografi dapat diterapkan untuk menghasilkan gambar yang indah dan menarik dari sudut pandang arsitektur.
Pengertian Fotografi Arsitektur

Fotografi adalah kegiatan memotret atau mengambil gambar melalui kamera. Kegiatan ini melibatkan penggunaan kamera untuk merekam gambar pada medium penangkap gambar, seperti film atau sensor digital.
Fotografi arsitektur adalah adalah genre yang berfokus pada pengambilan foto bangunan atau struktur. Oleh karena itu, ini juga melibatkan pemotretan interior dan eksterior bangunan, jembatan, struktur, dan pemandangan kota.
Jika dibandingkan dengan bidang fotografi lainnya, jenis fotografi ini kurang dinamis karena menuntut Anda untuk menghabiskan banyak waktu merenungkan pemandangan atau lingkungan.
Akibatnya, Anda mungkin tidak memerlukan kamera mode pemotretan cepat atau beruntun. Namun, Anda harus fokus pada kualitas gambar.
Selain itu, Anda harus siap menggunakan alat pengeditan, tahu cara memasukkan bangunan ke dalam bingkai, dan mengintegrasikan aturan komposisi.
Telah lahir pada tahun 1870-an ketika fotografer arsitektur terkenal Albert Levy mulai mengklik foto-foto bangunan tua. Kemudian, bangunan modern difoto oleh modernis abad pertengahan Amerika Julius Shulman.
Jenis Fotografi arsitektur
Gaya fotografi arsitektur mencakup berbagai teknik dan pendekatan yang digunakan oleh fotografer untuk mengambil gambar bangunan atau struktur. Beberapa gaya fotografi arsitektur yang umum meliputi:
1. Fotografi Arsitektur Interior

Menangkap interior bangunan. Jenis fotografi ini seringkali menantang karena ketersediaan cahaya yang terbatas di dalam bangunan suatu struktur. Oleh karena itu, pencahayaan tambahan diperlukan untuk menangkap interior secara akurat.
Tujuannya untuk menampilkan elemen desain interior, seperti pencahayaan, warna, tekstur, dan pola, serta memberikan gambaran tentang fungsi dan atmosfer dari ruangan tersebut.
Arsitektur fotografi interior biasanya menggunakan teknik fotografi yang khusus, seperti pengaturan pencahayaan yang baik dan penggunaan lensa wide angle untuk menampilkan seluruh ruangan.
Hasil foto interior Sering digunakan oleh arsitek, desainer interior, dan pemilik properti untuk mempromosikan dan memamerkan keindahan dan desain interior dari suatu bangunan atau properti.
2. Fotografi Arsitektur Eksterior

Menangkap struktur eksterior bangunan. Karena eksterior bangunan menerima cahaya alami yang melimpah, mereka cukup mudah untuk difoto. Kondisi cuaca yang berlaku memengaruhi jenis fotografi ini dan dapat menghasilkan foto yang dinamis.
Penganbilan gambar umumnya memiliki tujuan untuk menampilkan elemen arsitektur, seperti garis, bentuk, tekstur, dan warna, serta memberikan gambaran tentang konteks dan lingkungan dari bangunan tersebut.
Disinilah peran Fotografer biasanya menggunakan teknik fotografi yang khusus, seperti penggunaan tripod untuk memastikan kestabilan, pengaturan pencahayaan yang tepat, dan penggunaan lensa yang sesuai untuk menangkap seluruh bangunan atau struktur secara proporsional.
3. Fotografi Skyscraper

Dengan melakukan pemotretan skyscraper biasanya untuk menggambarkan struktur megah yang menjadi simbol kekuatan dan kemajuan kota metropolitan.
Sebagai fotografer, mengambil gambar gedung pencakar langit memerlukan keahlian khusus untuk menangkap keindahan dan keunikan bangunan yang sangat tinggi ini.
Ketika mengambil gambar gedung pencakar langit, juga harus memperhatikan kondisi cuaca dan waktu pengambilan gambar. Cahaya matahari, awan, dan cahaya lampu pada malam hari dapat memberikan hasil yang sangat berbeda dan menarik.
Umum digunakan oleh pengembang properti, pemasar, dan penggiat pariwisata untuk mempromosikan dan memamerkan keindahan dan kemegahan.
Namun, juga dapat menjadi karya seni yang menakjubkan, mengabadikan keindahan dan kemegahan gedung untuk dinikmati oleh banyak orang.
4. Fotografi Cityscape

Gaya fotografi ini menangkap pengaturan perkotaan yang terdiri dari sejumlah besar bangunan dan cakrawala. Fotografi lanskap kota menampilkan struktur di mana bangunan, jembatan, dan pencakar langit diatur.
Memiliki tujuan untuk menampilkan keindahan dan keunikan kota, menciptakan gambaran visual tentang kehidupan perkotaan, serta memperlihatkan sisi artistik dan estetika kota.
cityscape juga dapat menjadi karya seni yang indah dan mengesankan, memperlihatkan sisi artistik dari kehidupan perkotaan dan mengabadikan keindahan kota untuk dinikmati oleh banyak orang.
Baca Juga: Mempelajari Cara Menggunakan Kamera DSLR Untuk Pemula
Teknik Fotografi Arsitektur

Terdapat beberapa teknik fotografi arsitektur yang dapat membantu fotografer untuk menghasilkan gambar yang menarik dan proporsional dari bangunan atau struktur arsitektur. Berikut ini adalah beberapa teknik fotografi arsitektur beserta penjelasannya:
1. Lokasi Pemotretan
Salah satu faktor penting yang harus dipertimbangkan untuk menghasilkan gambar yang menarik dan berkualitas adalah lokasi. Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam memilih lokasi pemotretan yang tepat.
fotografer harus mengetahui tujuan dari fotografi arsitektur tersebut. Apakah foto tersebut akan digunakan untuk dokumentasi ataukah untuk tujuan promosi? Tujuan fotografi akan mempengaruhi lokasi pemotretan yang dipilih.
Selanjutnya, ketinggian juga perlu dipertimbangkan dalam memilih lokasi pemotretan. Beberapa lokasi yang lebih tinggi dapat memberikan sudut pandang yang lebih baik dan menarik.
Dalam memilih lokasi pemotretan juga harus mempertimbangkan faktor estetika dan keindahan bangunan yang akan difoto. Pemilihan lokasi yang tepat dapat memberikan sudut pandang yang menarik dan memperkuat kesan visual pada foto.
2. Kamera dan Lensa
Hal yang sangat penting dalam fotografi arsitektur. Dalam memotret bangunan, fotografer harus memperhatikan detail dan keindahan arsitektur untuk menghasilkan gambar yang berkualitas.
Anda dapat mencari bantuan sejumlah besar peralatan fotografi untuk menangkap bidikan arsitektur yang spektakuler. Beberapa di antaranya tercantum di bawah ini:
1. Kamera
Banyak kamera berbeda yang digunakan untuk mengambil gambar arsitektur yang patut dicontoh. Namun, Anda perlu memilih kamera tergantung pada tingkat keahlian Anda.
Selain itu, fotografi arsitektural menuntut kamera dengan lensa yang dapat dipertukarkan dengan sensor full-frame yang memberikan gambar berkualitas tinggi dan kontrol perspektif yang substansial.
Keahlian | Jenis Kamera | Keuntungan | Pilihan Terbaik |
Bercita-cita Tinggi | Kamera smartphone | 1. Serbaguna dan dapat dipasang di atas tripod. 2. Lensa kamera yang dapat digunakan. 3. Bagus untuk melatih sudut Menangkap detail arsitektur. | Samsung dan Produk Apple |
Menengah | Micro Four-Thirds Cameras | 1. Kontrol manual atas aperture dan shutter speed. 2. Lensa kamera yang dapat dipertukarkan Tanpa cermin. | Olympus OM-D E-M5 Panasonic Olympus |
Professional | Full frame DSLR | 1. Kamera terbaik untuk fotografi arsitektur | Canon: Canon 5D MK IV Canon 6D MK II Canon 1D X Mark II Nikon: Nikon D750 Nikon D810 Nikon D5 |
Baca Juga: Mirrorless vs DSLR: Kamera Mana yang Terbaik Untuk Anda?
2. Lensa
Kombinasi kamera dan lensa yang tepat memengaruhi kualitas gambar Anda dan hasil foto Anda. Oleh karena itu, sementara Anda memilih lensa Anda untuk memperhatikannya, itu memecahkan tujuan fotografi Anda. Sebagian lensa yang sangat banyak digunakan, antara lain:
- Lensa kamera standar
Untuk fotografi arsitektur, Anda mungkin sering harus mengambil gambar sudut lebar yang menempati seluruh bingkai. Untuk tujuan ini, lensa zoom standar akan sangat berguna karena memiliki panjang fokus yang lebih kecil di ujung bawah dan lensa yang lebih besar di ujung atas.
- Lensa kamera khusus
Lensa khusus membantu Anda melepaskan kreativitas Anda mengenai perspektif dan kedalaman. Ada berbagai jenis lensa khusus yang memberikan tampilan dan nuansa unik pada foto Anda. Sebagian efeknya dalam fotografi arsitektur tercantum di bawah ini:
Jenis lensa Khusus | Tujuan Dalam Fotografi Arsitektur |
Wide-angle lens | 1. Menangkap bagian eksterior yang lebih besar dalam bingkai 2. Berguna untuk fotografi struktural |
Tilt-shift lens | 1. Jenis lensa fotografi arsitektur yang populer. 2. Untuk menyesuaikan sudut yang independen dari kamera. 3. Menghindari distorsi perspektif yang menyebabkan garis vertikal. 4. Digunakan untuk membuat efek miniaturisasi |
Fish-eye lens | 1. Mendistorsi bidikan interior dengan cara yang menarik. |
Dalam memotret bangunan, fotografer harus mempertimbangkan kualitas kamera dan lensa untuk menghasilkan gambar yang berkualitas. Oleh karena itu, sangat penting bagi fotografer untuk memahami alat bantu fotografi dan memilih alat yang tepat untuk menghasilkan gambar yang sempurna.
3. Pengaturan Kamera
Sejauh menyangkut fotografi arsitektur, subjek Anda tetap diam. Hasilnya, kamera dengan shutter speed yang lebih lambat sudah cukup. Namun demikian, Anda mungkin diminta untuk beralih antara mode Aperture Priority (AV) atau Manual dalam mengoperasikan kamera Anda.
Namun demikian, pengaturan kamera yang paling disukai untuk fotografi arsitektur adalah:
ISO | 100 |
Aperture | f/8 to f/14 |
Shutter speed | Start with 1/125th of a second |
Baca Juga: Memahami Segitiga Exposure – Panduan Untuk Pemula
3. Sudut Pandang yang Berbeda
dalam fotografi arsitektur dapat memberikan hasil yang berbeda pula. Dalam memotret bangunan, fotografer dapat memilih beberapa sudut pandang yang berbeda untuk menghasilkan gambar yang lebih menarik dan kreatif.
Memotret dari bagian depan memberikan tampilan bangunan secara langsung, sehingga fotografer dapat menangkap detail dan keindahan arsitektur bangunan dengan jelas.
Hasil gambar dari bawah ke atas atau yang sering disebut (low angle) atau dari atas ke bawah (high angle) juga dapat memberikan tampilan yang berbeda dan menarik dalam fotografi arsitektur.
Selain itu, fotografer juga dapat memilih sudut pandang interior untuk memotret bagian dalam bangunan. Dapat menampilkan keindahan ruangan, pencahayaan, dan detail arsitektur interior bangunan dengan lebih jelas.
4. Pencahayaan
Untuk mengambil gambar yang menarik memperhatikan cahaya merupakan aspek yang sangat penting untuk menciptakan hasil foto yang menarik. Terdapat beberapa teknik pencahayaan yang dapat digunakan.
Salahsatunya adalah Natural lighting atau pencahayaan alami biasanya digunakan untuk menampilkan detail arsitektur yang alami dan menakjubkan.
Sementara itu, pencahayaan buatan dapat memberikan hasil yang dramatis pada bangunan dengan menggunakan lampu sorot atau lampu studio.
HDR Photography biasanya digunakan untuk memotret bangunan pada waktu yang sulit, seperti di siang hari dengan matahari terik.
Sedangkan untuk light painting atau melukis cahaya merupakan teknik yang digunakan untuk menghasilkan efek cahaya yang unik pada bangunan dengan cara menggerakkan sumber cahaya saat memotret.
5. Komposisi Seimbang

Sangat penting untuk menciptakan hasil foto yang menarik dan estetis. Salah satu teknik yang dapat digunakan dalam mengatur komposisi adalah Rule of Thirds.
Teknik ini mengatur letak subjek pada gambar dengan membagi gambar menjadi 9 bagian yang sama dengan menggunakan dua garis horizontal dan dua garis vertikal.
Posisi subjek yang ideal berada pada titik persimpangan dari garis-garis tersebut, yaitu pada 1/3 bagian dari tepi gambar.
Selain itu, symmetrical composition juga dapat digunakan untuk menciptakan kesan keseimbangan dan harmoni dalam foto arsitektur.
Yang memanfaatkan kesimetrian dan keseimbangan dari bangunan atau objek yang akan difoto. Posisi dan sudut pengambilan foto juga dapat mempengaruhi keseimbangan komposisi.
Untuk yang terakhir juga dapat menggunakan teknik framing atau pembingkaian dalam mengatur komposisi foto. Teknik ini mengarahkan perhatian pengamat pada subjek utama dengan membingkai objek tersebut dengan benda atau elemen lain di sekitarnya, seperti jendela, pintu, atau pohon.
Contoh Fotografi Arsitektur
Berikut beberapa contoh hasil pemotretan fotografi arsitektur di Indonesia yang dapat dijadikan inspirasi:
1. Monumen Nasional (Monas), Jakarta

Foto ini menampilkan Monas yang menjadi landmark kota Jakarta. Bangunan yang dirancang oleh Frederich Silaban ini memiliki bentuk yang unik dan menarik untuk difoto.
2. Candi Borobudur, Jawa Tengah

Foto ini menampilkan keindahan Candi Borobudur, yang merupakan salah satu keajaiban dunia dan situs warisan dunia UNESCO.
3. Masjid Agung Surabaya, Jawa Timur

Foto ini menampilkan keindahan Masjid Agung Surabaya yang memiliki desain arsitektur modern dengan ornamen-ornamen Islam tradisional.
Kesimpulan
Fotografi arsitektur adalah bidang luar biasa yang menawarkan peluang baru untuk mengeksplorasi potensi Anda sebagai fotografer. Selain itu, ini mengetuk kreativitas Anda yang mengekspos Anda ke struktur yang berbeda. Oleh karena itu, pertajam keterampilan Anda dan lepaskan bakat Anda untuk mengukir niche fotografi untuk diri Anda sendiri di bidang ini.